12/05/2019

Sepiring Nukleus Berdua

Aku ingat betul, ketika kamu tersenyum sedikit ragu, dan malu, duduk di atas tangga yang letih dengan tapak kaki manusia-manusia yang selalu terburu-buru melangkah, berlari, bahkan terbang menembus surya yang ternyata remang. Sementara aku hanya tersenyum lelah melihatmu yang payah dengan celana jeans yang kamu sobek-sobek di bagian lututnya. Aku lantas berlalu, meninggalkanmu dengan sisa-sisa debu hasil pembakaran buku-buku yang juga lelah pindah tangan hanya demi sebuah penilaian dan gelar yang klise. Buku-buku setebal talenan kayu yang disembunyikan dan lalu dibakar. Bukan karena usang, tapi karena tak ada lahan. Bukan sebab kiri, tapi sebab terlalu kanan.

Aku pun ingat benar, ketika kamu membagi dua bungkus pie susu dari Bali, oleh-oleh dari teman, katamu. Lalu aku menyomotnya satu, sembari berlalu meninggalkanmu dengan sisa-sisa kebodohan yang kutularkan melalui rasa yang tak pernah bisa kita cipta. Rasa yang kini melekat dan enggan untuk goyah apalagi rebah. Barangkali, bukan pula aku saja yang menularkannya. Melainkan, kita berdualah pelaku utamanya.

Lain waktu, aku juga ingat, ketika kamu diam-diam memperhatikan senyumku yang kamu bilang manis. Padahal itu sadis. Sebab aku sinis. Selalu miris menyaksikan kebodohan manusia-manusia yang mengaku jago bahkan senang dan bangga menipu manusia-manusia lain hanya dengan kata-kata dan mimik muka.

Barangkali, kamu juga ingat, ketika aku untuk pertama kalinya menarik wajahmu dekat, membuatmu terhisap, menembus dan merasuki bagian tubuhku yang paling dalam. Sebuah tempat pemberhentian yang tak pernah disadari manusia lain bahwa aku memilikinya. Sebuah dunia yang bahkan tak pernah nampak. Sehingga, orang lain pun tak pernah sanggup menemukannya. Apalagi melihatnya atau sekadar melirik atau sekadar mengekor, hingga membuat tekor.

Itulah sebuah raya yang gelap, pekat, penat, hitam, dan kelam. Yang tak pernah terjamah siapapun kecuali kita. Kecuali aku, kecuali kamu.

Ingatkah kamu apakah itu?





Itulah inti. Nukleus.




Kemang,
Mei 2019

No comments:

Post a Comment