07/08/2016

Manis yang Sepat

Hati-hati di jalan. Aku menunggumu. Selalu.


Tak ada yang lebih manis selain cinta,

tak ada yang lebih sepat selain luka.

Luka,
ia tidak pahit,
tapi sepat seperti salak penggoda yang berdusta.

Menipu waktu, pikiran, juga hati.
Pandangan terlebih lagi.
Ia menyelisik angin, menangkap tatapmu cengkeram.
Membuatmu mabuk dan lupa bahwa waktumu tidak ada.

Waktu
adalah kata benda yang tak pernah kau punya.

-Minggu yang ternyata sendu, 21:16

No comments:

Post a Comment